about me

Avandik_phi
Mentari pancarkan sinarnya, kehangantannya mengawali hariku. Hari dimana aku mengawali langkahku melawan ketegangan. Disini aku, Dodix's tak mengenal siapa-siapa kecuali ke-3 temenku dari X-1, yaitu Bagus, Shidiq, Rudi. Pertama Dodix's melangkah memasuki X-4, serasa Dodix's adalah orang asing tak berdaya. Yang didapatinya hanyalah kehampan semata.

Tapi, waktu takkan pernah berhenti. Detik-detik kehidupan terus berputar. Begitu juga dengan apa yang dialami oleh Dodix's. Lambat laun kehampaan yang dirasa oleh Dodix's mulai menjauh karna Dodix's mulai mengenal apa itu X-4(deXphat).
Hal yang paling sulit adalah...
Memulai untuk melangkah
Melangkah menggapai apa yang jadi tujuan..!!
Lawan yang kuat dari memulai adalah...
Keraguan..!!
Takut yang digapai hanyalah kegagalan semata
Tapi...
Dengan tekad yang membara
Percaya diri dan yakin bahwa..
Yang di depan semakin menarik
Untuk dilampaui..!!

Seperti biasa!! Kehangatan sinar mentari semakin meyakinkan langkah Dodix's. Saat di kelas, tiba-tiba...
"Dix's sampeyan..." Tiara menyapa Dodix's
Seketika itu !!
Dodix's terhenti akan nada yang membawa arti!! Bingung??
(ngga' nyangka!! Dodix's yang perkataannya kasar, dipanggil "sampeyan")
Meski hanya beberapa detik. Dodix's merasa hatinya begitu damai hingga tersenyum.
Membangunkan keindahan yang telah tertidur. Hati Dodix's berbisik..."cinta"..!!
Saat Dodix's menoleh kebelakang. Dodix's melihat cahaya dari sebuah harapan yang menanti dan cahaya tersebut adalah Tiara.
Akhirnya, Dodix's mulai suka sama Tiara. Seketika itu Dodix's mulai berubah. Dodix's mulai menggunakan kata "sampeyan" pada anak X-4. Ekhemmm...
"???Avandik_phi??? Kog gitu??" Dodix's heran
"ngga' apa-apa kan?" Kata Tiara
"hanya kamu seorang lo yang manggil aku gitu" Dodix's dengan ekspresi sedikit kagum
"alach, ngga' apa-apa to?" Tiara seakan ngotot dengan ekspresi tenang
"karepmu lach" Dodix's pasrah
Tiba-tiba guru datang. Dan saat itu juga perbincangan antara Dodix's dan Tiara terpaksa terhenti.